Delapan Aku Yang Tak Mendapat Tempat Di Dadamu

aku buku yang tak kau sentuh, melipat diri
di halaman yang menoreh namamu dengan peluh
aku debu tebal di jemari kipas angin, separuh diriku
masuk ke paru-paru yang pura-pura tak ingin

aku nampan berukir buah-buahan, apa yang
gelas kaca sangsikan meski sedia jadi tumpuan
aku radio tua hilang suara, nada sumbang
di telingamu yang mulai tahu selera

aku sapu lidi, separuh aku tercerabut ketika
membersihkan pelataran batin yang tak sudi
aku asin air kolam, yang kau lempari batu saat
sesal dan kesal hadir sebab mata susah memejam

aku lemak dadih di sup iga yang mendidih,
yang kau hindari dengan gemuk sebagai dalih
aku daun nipah yang melebat mewah
saksi ciuman-ciumanmu dengan kekasihmu
di beranda rumah

2011

6 comments: